REKAMAN KEMANUSIAAN MANUSIA
Genom: kisah spesies manusia dalam 23 bab
Judul Asli : Genome: the autobigraphy of a species in 23 chapters
Pengarang : Matt Ridley
Alih Bahasa : Alex Tri Kantjono W
Editor : Wildam Yatim
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, 2005
Tebal : xxi, 384 halaman
Genom manusia, adalah seperangkat lengkap gen yang terdapat dalam 23 pasang kromosom. Terdiri dari sekitar satu milyar kata tiga huruf yang diambil dari empat huruf adjad DNA dapat dipandankan dengan autobiografi spesies manusia. Apapun yang terjadi pada spesies manusia dari generasi ke generasi selama lebih dari 3 miliar tahun semua tercatat dalam langkah-langkah penyuntingan, pemotongan, penyingkatan, pengubahan, penambahan dan sebagianya terhadap kumpulan kata tersebut. Kini telah berhasil dibuatkan "draf kasar" gemon manusia. Ini adalah kabar gembira bagi kita generasi sekarang karena bisa memiliki dan membaca semacam buku pintarnya sendiri. Dengan begitu berarti kita akan lebih dapat mendalami dan memahami sisi kemanusiaan kita.
Matt Ridley dalam buku ini berupaya membacakan autobiografi tersebut kepada kita. Sebagaimana genom yang terdiri dari 23 pasangan kromosom buku ini disusun menjadi 23 bab yang tiap babnya disebut juga kromosom. Ridley, mengambil satu gen yang baru ditemukan dari tiap pasang kromosom tersebut dan menyingkap teksnya dan mendapatkan kisah darinya. Pembaca diajaknya menyimak kisah tersebut dengan hantaran sebuah tema yang paling mewakili karakteristik gen tersebut. Tema ini diambil dari paradigma kemanusian kita, seperti bab satu di beri tema Kehidupan karena ia mencoba pasangan kromosom paling kecil dan diberi nomor urut satu ini mengandung informasi khas tentang esensi dasar kehidupan yaitu RNA.
Kromosom dua berkisah tentang spesies, yaitu perbedaan genom antar spesies. Dikisahkan bahwa kita manusia mempunyai 98 persen persamaan genom dengan simpanse. Dengan kata lain mereka simpanse 98 persen adalah manusia dan kita manusia 98 persen adalah simpanse secara genom. Tapi mengapa perbedaan penampilan kita begitu nyata? Kromosom (Bab) 4 bertema takdir berkisah mengenai tingakat kepastian yang sangat-sangat tinggi atas nasib para penderita Hutingston’s chorea.
Selengkapnya tema-tema itu secara berurutan adalah: 1. kehidupan, 2. spesies, 3. sejarah, 4. takdir, 5. lingkungan, 6. Kecerdasan, 7. Naluri, X&Y Konflik, 8. Mementingkan diri sendiri, 9. Penyakit, 10. Stres, 11. Kepribadian, 12. Kemampuan merakit diri, 13. Prasejarah, 14. Keabadian, 15. Seks, 16. Memori, 17. Maut, 18. Penyembuhan, 19. Pencegahan, 20. Politik, 21. Eugenik, dan 22. Kehendak bebas. Mengapa hanya ada 22 nomor sedang pasangan kromosom ada 23 pasang. Penomoran adalah berdasarkan ukuran besarnya kromosom dari yang paling besar sampai ke paling kecil. Sedang pasang kromosom seks: dua kromosom X yang besar adalah wanita, satu X dan satu Y adalah pria memiliki ukuran yang khas, X berukuran antara kromosom nomor 7 dan 8 sedang Y adalah kromosom paling kecil sehingga dalam penomoran tidak diberi nomor.
Setiap kisah dari tema-tema tersebut selalu didasarkan dan diberikan pijakan pada hasil penelitian para ahli dan laporan ilmiah lain. Dari Gregor Mendel (1860) tentang ekperimen kacang kapri sampai eksperimen Kenneth Culver (1992) tentang retrovirus.
Matt Ridley dalam buku ini berupaya membacakan autobiografi tersebut kepada kita. Sebagaimana genom yang terdiri dari 23 pasangan kromosom buku ini disusun menjadi 23 bab yang tiap babnya disebut juga kromosom. Ridley, mengambil satu gen yang baru ditemukan dari tiap pasang kromosom tersebut dan menyingkap teksnya dan mendapatkan kisah darinya. Pembaca diajaknya menyimak kisah tersebut dengan hantaran sebuah tema yang paling mewakili karakteristik gen tersebut. Tema ini diambil dari paradigma kemanusian kita, seperti bab satu di beri tema Kehidupan karena ia mencoba pasangan kromosom paling kecil dan diberi nomor urut satu ini mengandung informasi khas tentang esensi dasar kehidupan yaitu RNA.
Kromosom dua berkisah tentang spesies, yaitu perbedaan genom antar spesies. Dikisahkan bahwa kita manusia mempunyai 98 persen persamaan genom dengan simpanse. Dengan kata lain mereka simpanse 98 persen adalah manusia dan kita manusia 98 persen adalah simpanse secara genom. Tapi mengapa perbedaan penampilan kita begitu nyata? Kromosom (Bab) 4 bertema takdir berkisah mengenai tingakat kepastian yang sangat-sangat tinggi atas nasib para penderita Hutingston’s chorea.
Selengkapnya tema-tema itu secara berurutan adalah: 1. kehidupan, 2. spesies, 3. sejarah, 4. takdir, 5. lingkungan, 6. Kecerdasan, 7. Naluri, X&Y Konflik, 8. Mementingkan diri sendiri, 9. Penyakit, 10. Stres, 11. Kepribadian, 12. Kemampuan merakit diri, 13. Prasejarah, 14. Keabadian, 15. Seks, 16. Memori, 17. Maut, 18. Penyembuhan, 19. Pencegahan, 20. Politik, 21. Eugenik, dan 22. Kehendak bebas. Mengapa hanya ada 22 nomor sedang pasangan kromosom ada 23 pasang. Penomoran adalah berdasarkan ukuran besarnya kromosom dari yang paling besar sampai ke paling kecil. Sedang pasang kromosom seks: dua kromosom X yang besar adalah wanita, satu X dan satu Y adalah pria memiliki ukuran yang khas, X berukuran antara kromosom nomor 7 dan 8 sedang Y adalah kromosom paling kecil sehingga dalam penomoran tidak diberi nomor.
Setiap kisah dari tema-tema tersebut selalu didasarkan dan diberikan pijakan pada hasil penelitian para ahli dan laporan ilmiah lain. Dari Gregor Mendel (1860) tentang ekperimen kacang kapri sampai eksperimen Kenneth Culver (1992) tentang retrovirus.
Komentar