Asmaragama


Asmaragama Wanita Jawa
Pengarang : Ashad Kusuma Djaya & Ki Guno Asmara
Penerbit :
Kreasi Wacana, Yogyakarta
Cetakan tahun: 2004

Tebal: xxii+270 hlm


Dalam dunia seks, para lelaki-lah yanga sering ter-KO oleh perempuan. Kasus lemah syahwat menghantui hampir semua lelaki yang menganggap penting kehidupan seksual. Barngkali sebagai pelarian dari kelemahan itulah banyak lelaki berselingkuh (plus madon), yang terkesan sedikit menipu diri seakan-akan dia menjadi perkasa dengan meniduri perempuan lain. Sesungguhnya tindakan itu bisa pula sebagai berikut: yaitu mereka benar-benar gagal menundukkan pesona nan membara dari wanita Jawa baik di dalam maupun di luar ranjang rumah tangganya.Bahkan pengokohan kekuasaan seksual dalam perilaku maskulin mereka pada dasarnya adalah kelemahan mereka menghadapi pesona feminin wanita Jawa. Sehingga bisa dikatakan kalau wanita Jawa tidak perlu menjadi maskulin untuk mendapatkan kekuasaan, tetapi justru memanfaatkan kefemininanya. Dalam skalalebih luas, bisa dilihat bagaimana sesungguhnya wanita dalam kultur Jawa dan konsep kekuasaannya yang cenderung feminin menempatkan diri dan bahkan dapat mempengaruhi keputusan-keputusan publik.
Para leluhur Jawa tampaknya menyadari benar kuasa nyata wanita Jawa dalam kehidupan. Mka dalam konteks seksualitas, para leluhur Jawa merumuskan asmaragama yang sesungguhnya ditujukan baik bagi kaum wnita maupun kaum lelaki agar tercipta harmoni yang merupakan gagasan sentral kosmologi Jawa. Sebab, bagaimanapun kehidupan seksual yang timpang akan meruntuhkan harmoni, baik harmoni rumah tangga dalam skop terbatas hingga harmoni masyrakat dan negara dalam lingkup yang lebih luas. Dalam asmaragama, harmoni semesta kehidupan ini dibangun dengan dasar kecerdasan berasmara sebagaimana dibahas dalam buku ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengulik simbolik dan historis wayang

Ayo Sowan Simbah